Sekilas Yayasan
Informasi
- Artikel-Seputar Hepatitis
- Artikel-Sirosis Hepatis
- Artikel-Perawatan Hepatitis
- Artikel-Vaksin dan Imunisasi
- Article in English
- Info Hepatolog Jakarta
- Info Hepatolog Cilegon
- Info Hepatolog Bandung
- Info Hepatolog Surabaya
- Info Hepatolog Malang
- Info Hepatolog Denpasar
- Info Hepatolog Medan
- Info Hepatolog Makassar
- Info Hepatolog Yogyakarta
- Info Hepatolog Solo
- Info Hepatolog Semarang
- Info Hepatolog Palembang
- Info Hepatolog Jambi
- Info Hepatolog Pekanbaru
- Kumpulan Liputan TV
- Tentang B-care
- Kegiatan Yayasan
- Kegiatan Berbagi
- DONASI
Artikel Bebas
Tanya Jawab Seputar Transplantasi Hati sehat untuk pendonor dan resipien (Health First, RS Pondok Indah) |
Sumber majalah : RS Pondok Indah Health First, vol 14, April-Juni 2011, Jakarta Selatan
RS Puri Indah telah menjadi rumah sakit swasta pertama di Indonesia yang telah sukses melaksanakan operasi transplantasi hati. Selain berhasil menorehkan sejarah, hal ini memberikan sebuah harapan tersendiri bagi para pasien yang mengalami gangguan hati atau mereka yang ingin mendonorkan organnya. Dengan kerjasama berbagai pihak, RS Puri Indah telah memberikan sesuatu yang berharga bagi perkembangan teknomedis di Indonesia terkait transplantasi hati. Berikut bincang-bincang singkat soal transplantasi hati dengan Dr. Hermansyur Kartowisastro, Sp.B-KBD (HK) dan Dr. Tjhang Supardjo, MD, M.Surg, FCCS (TS). Apa yang dimaksud transplantasi hati? (HK) Pemindahan hati dari seseorang yang disebut donor ke orang lain yang disebut resipien. Bila donornya seorang yang hidup dan sehat, dia akan menyumbangkan sebagian hatinya dan setelah itu akan tetap sehat seperti sediakala (disebut ‘living donor’). Bila donornya seorang yang sudah meninggal (dalam arti mati batang otak) maka yang ‘disumbangkan’ adalah seluruh hatinya (disebut ‘deceased/cadaver donor’). Resipien (penerima) akan diangkat/diambil seluruh hatinya dan akan mendapatkan sebagian hati dari seorang ‘living donor’ atau seluruh hati dari seorang ‘deceased donor’. Apa tanda-tanda/gejala awal yang dirasakan seseorang yang mengalami gangguan/ kelainan hati? (TS) Gejala yang sering dirasakan pada keadaan akut adalah mual, rasa tidak nyaman di uluhati atau perut kanan atas, kepala sakit/pusing, kadang disertai demam, kulit tubuh/bola mata kuning dan urine warna coklat seperti warna teh. Kelainan hati ringan ataupun yang kronik (menahun) kebanyakan tidak ada gejalanya, hanya diketahui melalui pemeriksaan darah dan penunjang seperti USG atau CT scan. Penyakit apa saja yang harus dilakukan transplantasi hati? (TS) Umumnya adalah penyakit hati yang tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan biasa maupun tindakan lainnya. Contoh yang sering adalah sirosis hati berat, kanker hati, gagal hati, caroli disease, dan atresia bilier. Bagaimana awal mula RS Puri Indah didatangi pasien yang kemudian kepadanya dilakukan transplantasi hati? (HK) Sejak didirikan dua tahun yang lalu, RS Puri Indah sudah memiliki unit Gastrointestinal Hepar Pancreas yang melayani penyakit saluran cerna (gastrointestinal) hati (hepar) dan pankreas. Jadi, telah dipersiapkan pula transplantasi hati sebagai salah satu tujuan. Untuk melaksanakan transplantasi ini, harus dipersiapkan secara cermat. Oleh karenanya, telah dilaksanakan kerja sama antara RS Puri Indah, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RS Dr Cipto Mangukusumo dengan First Affiliated Hospital Zheijang University Hang Zhou. Hospital ini telah melakukan seribu kali transplantasi hati. Kami mendapatkan pasien calon transplantasi melalui unit ini. Telah dilakukan transplantasi hati pada dua orang dewasa dengan berhasil. Donor dan resipien saat ini dalam keadaan yang baik dan sehat. RS Puri Indah menjadi rumah sakit swasta pertama yang telah berhasil melakukan transplantasi hati. Penyakit apa yang saat itu diderita pasien sehingga harus dilakukan pencangkokan organ hati? (TS) Dua pasien yang ditransplantasi di RS Puri Indah menderita sirosis hati berat disertai kanker hati yang disebabkan oleh hepatitis B kronik. Langkah apa yang diambil setelah memutuskan untuk melakukan operasi pencangkokan hati? (TS) Pasien harus menjalani serangkaian pemeriksaan (darah dan radiologi), kemudian Tim Dokter akan menilai apakah pasien memenuhi kriteria untuk transplantasi. Jika diputuskan memang harus transplantasi, maka pasien/keluarga harus mencari sendiri donor hatinya dari anggota keluarga/relasi yang sukarela mendonorkan sebagian dari organ hatinya (umumnya 50-60% untuk pasien dewasa dan 25-40% untuk pasien anak-anak). Donor akan menjalani pemeriksaan untuk menilai kecocokan dan volume hatinya cukup atau tidak. Setelah semua disiapkan dengan matang, baru proses operasi transplantasi dapat dilakukan dengan sukses. Bisa diceritakan apa yang dilakukan saat melakukan bedah pencangkokan hati? (HK) Pelaksanaan operasi transplantasi dilakukan oleh tim yang lengkap yang dapat mencakup sampai 30 orang, terdiri dari ahli bedah, ahli anestesi, ahli radiolog, perawat, dan lainnya. Operasi pada donor dilakukan lebih dahulu. Tidak banyak perbedaan waktu operasi yang dilakukan pada resipien. Jadi, operasi dilakukan bersamaan, sehingga diperlukan tenaga yang banyak dan koordinasi yang baik. Lama operasi sendiri berlangsung selama 12 jam. Kendala apa saja yang biasanya ditemui dalam operasi transplantasi hati (baik sebelum, saat maupun paska operasi? (TS) Semua kendala sudah diperhitungkan sebelum operasi sehingga semua sudah dipersiapkan. Yang terpenting adalah kerja sama tim dan keselamatan kedua pasien pada saat dioperasi maupun sesudah operasi. Seberapa besar tingkat risiko dari bedah transplantasi hati ini? (TS) Transplantasi hati merupakan operasi yang sangat besar dan sulit yang tentunya memiliki risiko tinggi. Namun dengan keahlian tim dan persiapan yang baik, semua risiko akan dapat diminimalkan. Berapa lama masa pemulihan setelah operasi dijalankan? (TS) Masa perawatan untuk pemulihan pasien transplantasi hati umumnya satu bulan, sedangkan pendonornya dua minggu. Hal apa yang perlu dihindari bagi pasien yang telah menjalani transplantasi hati? (TS) Selain harus kontrol rutin secara berkala sesuai anjuran tim dokter dan minum obatnya secara teratur, pasien pascatransplantasi perlu perhatikan istirahat yang cukup, hindari konsumsi alkohol dan rokok, menjaga kebersihan tubuh dan lingkungannya. Risiko apa yang mungkin dihadapi baik saat operasi maupun setelah operasi? (HK) Pemeriksaan dan persiapan sebelum operasi yang lengkap dan baik akan dilakukan untuk mengecilkan risiko yang mungkin ada. Hal ini dilakukan pada donor maupun resipien. Salah satu yang penting adalah hati donor harus cocok dengan badan resipien. Sisa hati donor harus cukup untuk dirinya sendiri dan sebagian hati yang disumbangkan harus cukup untuk resipien. Pasca bedah, yang paling ditakutkan adalah penolakan/rejection hati yang ditransplantasi. Tetapi dengan persiapan/pemeriksaan sebelum operasi dan obat anti penolakan yang sekarang ada, risiko ini makin kecil. Apa efek samping/ komplikasi yang mungkin akan dirasakan oleh pasien setelah dilakukan pencangkokan hati? (HK) Bagi donor, efek samping utama adalah adanya bekas luka operasi, selebihnya dia akan hidup normal. Efek samping dibandingkan sebelum transplantasi hampir tidak ada pada pasien. Dia akan merasa jauh lebih sehat daripada sebelum operasi. Pelayanan apakah yang ditawarkan oleh Gastrointestinal, Liver, & Pancreas center RS Puri Indah? (TS) Umumnya pasien-pasien yang datang ke center kami dengan problem: sakit maag, infeksi usus, gangguan fungsi hati, fatty liver (perlemakan hati), hepatitis, sirosis hati (pengerasan hati/menciut), batu empedu, tumor saluran cerna (lambung,usus), tumor hati, tumor empedu/saluran empedu dan tumor pankreas. Pelayanan yang dapat diberikan berupa konsultasi, pengobatan, operasi, interventional treatment (termasuk pengobatan intervensi untuk kanker), dan transplantasi hati. Apakah yang dapat menjadi unggulan Center ini dibanding fasilitas sejenis di rumah sakit lain? (TS) Pelayanan komprehensif oleh tim dokter ahli (ahli penyakit dalam khusus saluran cerna dan hati, ahli bedah saluran cerna, ahli bedah hati-empedu-pankreas & transplantasi hati) dan yang ditunjang dengan fasilitas yang lengkap dan mutakhir seperti: CUSA untuk operasi reseksi hati, Argon Beam untuk menghentikan pendarahan, MARS dialisis hati, CRA untuk ascites, TA CE/TA CI interventional treatment untuk kanker hati, pankreas dan saluran cerna, operasi laparoskopi, endoskopi, pemasangan PTBD & biliary stent, ERCP, endorectal USG. Dan yang penting lagi, kamipun memiliki fasilitas dan kemampuan tim untuk melakukan transplantasi hati. ------- End |
Berbagi Bersama Kami
Visitor Counter
Hari ini | 178 | |
Kemarin | 234 | |
Minggu Ini | 1278 | |
Bulan Ini | 1393 |