Farmakoterapi Terkini Hepatitis Virus Kronik (Candra Wibowo) |
|
|
Sumber : Cermin Dunia Kedokteran No. 140, 2003 Ditulis oleh : Candra Wibowo, Residen Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi / RSUP Manado, Manado. ABSTRAK Farmakoterapi hepatitis virus kronik masih merupakan masalah di sebagian besar belahan dunia. Terapi ideal belum ada, karena belum ditemukan obat spesifik yang memberi hasil memuaskan. Farmakoterapi hepatitis virus kronik difokuskan pada hepatitis virus B,C dan D, karena virus tersebut paling sering menyebabkan hepatitis virus kronik dengan segala komplikasinya. Penggunaan IFN secara tunggal maupun kombinasi dengan ribavirin, saat ini merupakan terapi utama untuk hepatitis virus kronik, di samping lamivudin yang digunakan pada hepatitis virus B kronik. Farmakoterapi kombinasi merupakan solusi yang menjanjikan bagi pengelolaan hepatitis virus kronik di masa depan. |
Read more...
|
|
Serokonversi HBV-DNA Penderita Hepatitis Kronis B Dengan Pengobatan Lamivudine (Nasrul Zubir, Ellyza Nasrul) |
|
|
Sumber : Majalah Kedokteran Andalas, No. 1 Vol : 24, Januari - Juni 2000 Ditulis oleh : Nasrul Zubir*, Ellyza Nasrul** * Bagian Penyakit Dalam FK. Unand / RSUP DR. M. Djamil Padang ** Bagian Patologi Klinik FK. Unand / RSUP DR. M. Djamil Padang ABSTRAK Hepatitis Kronik-B dapat berkembang menjadi sirosis, kanker hati atau tetap sebagian hepatitis kronik. Dalam perjalanannya, hepatitis akut-B pada anak-anak akan menjadi kronik 90%, sedangkan pada orang dewasa akan menjadi kronik 10%. Telah banyak dilakukan terapi anti virus seperti interveron, avyclovir dan lain sebagainya tetapi belum memberikan hasil yang memuaskan. |
Read more...
|
|
Terapi Akupunktur untuk Pengidap Virus Hepatitis B (Fidelis Zaini, Mitzy, Dharma K. Widya) |
|
|
Sumber : Cermin Dunia Kedokteran No. 105 , 1995 Ditulis oleh : Fidelis Zaini, Mitzy, Dharma K. Widya , Bagian Akupunktur, RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta ABSTRAK Pengidap virus hepatitis B merupakan masalah kesehatan, karena mempunyai prevalensi tinggi, terutama di Asia dan Afrika. Penanggulangan secara kedokteran barat masih menjumpai banyak kendala pengobatan masih bersifat suportif, sedangkan pengobatan dengan interferon belum memuaskan, selain mahal dan banyak efek samping. Akupunktur dapat mencegah berlanjutnya proses pada pengidap virus hepatitis B dengan cara menguatkan daya tahan tubuh dan mengusir faktor patogen. |
Read more...
|
|
|
|
|
Page 9 of 10 |